[dipi_breadcrumbs bc_separator_icon=”E||divi||400″ bc_post_type_label=”PIKIR” bc_schema=”on” bc_separator_space=”2px” bc_item_padding=”0px||0px||true|false” _builder_version=”4.20.2″ _module_preset=”default” custom_padding=”0px||0px||true|false” items_font_size_tablet=”” items_font_size_phone=”15px” items_font_size_last_edited=”on|phone” custom_css_main_element=” display: flex;|| list-style: none;|| margin: 0 0 .2rem;|| padding: 0;|| ” global_colors_info=”{}”][/dipi_breadcrumbs]

PIKIR INSTITUTE Sediakan Internet untuk Sekolah di Daerah Terpencil

Agu 16, 2022

Jakarta, Beritasatu.com – Masih adanya kesenjangan di sektor digital di berbagai daerah di Tanah Air, membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia berjalan kurang berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 210 juta dari 275 juta penduduk di Indonesia telah terkoneksi internet. Sementara ada 65 juta jiwa penduduk yang belum bisa terkoneksi internet karena faktor adanya kesenjangan digital yang cukup besar.

Kondisi ini kemudian mendorong Yayasan Pusat Inovasi dan Kemandirian Indonesia Raya atau Pikir Institute untuk membantu membuka jalan bagi daerah-daerah terpencil atau tertinggal dengan menyediakan fasilitas internet secara mandiri. Program ini juga mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan BUMN lewat program Bina Lingkungan.

“Penggunaan internet satelit ini menjadi solusi bagi lokasi yang kurang komersial, karena tidak membutuhkan investasi sebesar teknologi fiber optik atau BTS seluler. Dengan teknologi VSAT, internet bisa dikirimkan bahkan ke daerah yang sangat terpencil sekalipun, tanpa harus berinvestasi dalam jumlah besar,” ungkap Faiza Ahmad dari Pikir Institute dalam keterangan persnya, Selasa (16/8/2022).

Ditambahkannya, dari total 83.218 desa/kelurahan, masih ada lebih dari 12.548 desa yang belum beruntung mendapatkan akses internet yang memadai. Padahal internet adalah kebutuhan mutlak bagi masyarakat, kalau bangsa ini mau kompetitif.

“Maka masalah internet itu harus menjadi perhatian semua komponen bangsa, mulai dari pemerintah pusat, sampai desa. Semua harus terlibat dalam pengentasan kesenjangan digital yang masih lebar ini,” lanjutnya.

Diharapkan akan semakin banyak BUMN yang dapat mendukung kegiatan ini, sehingga internet dapat menjangkau seluruh daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

“Program ini adalah inisiatif yang diharapkan dapat menjadi salah satu solusi internet di daerah, karena terbukti berhasil di beberapa desa. Dan kita bersyukur kita didukung oleh beberapa BUMN untuk menciptakan internet untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil dan susah sinyal,” tandasnya.

Sumber: BeritaSatu.com